Gak. Jangan mendekat. Jalan yang aku sedang lalui terlalu terjal.
Gak. Jangan mendekat. Disini banyak batu - batu runcing, kulitmu bisa saja terlalu tipis sehingga akan mudah luka.
Gak. Jangan mendekat. Kamu akan kelelahan bahkan dehidrasi lalu mati.
Gak. Jangan mendekat. Kamu ga akan sanggup lewat jalan ini. Jalanku penuh duri dan lobang. Kamu ga akan sanggup. Sakit nanti.
Gak. Jangan mendekat. Perjalanku ditengah terik matahari dan malam yang dingin. Kamu ga akan kuat.
Gak. Jangan mendekat. Terkadang mungkin kamu akan kehabisan bahan makanan. Disini ga ada mcD atau KFC kesukaanmu.
Gak. Jangan mendekat. Kamu ga akan cukup sabar berjalanan sambil menyibak rumput rumput tajam yang siap menggores kaki mulusmu.
Gak. Jangan mendekat. Medan yang ditempuh ini bukan medan yang biasa dilalui orang. Aku saja tak ada peta. Apalagi kamu. Akan ada banyak kejutan yang mungkin kamu tidak akan siap mental.
Yakin mau berjalan bersamaku? Kamu masih punya pilihan: kembali ke rumah dan tempat tidurmu yang nyaman.
Artha Ratu Nauli
An over-thinker. Adventurer.
Graduated as Petroleum engineer.
Super random person you'll ever meet.
Graduated as Petroleum engineer.
Super random person you'll ever meet.
August 25, 2014
Kepada Entah Siapapun Itu
Dan nyatanya memang ga akan ada yang sanggup.
Posted by Artha Ratu Nauli at Monday, August 25, 2014 0 comments
"jalan yang lo lewatin ini terlalu terjal,Tha! Gak akan ada orang yg mau nemenin melewati jalur ini."
Posted by Artha Ratu Nauli at Monday, August 25, 2014 0 comments
August 24, 2014
Don’t judge people. Unless you have any idea what/who they are currently fighting for…
Posted by Artha Ratu Nauli at Sunday, August 24, 2014 0 comments
Labels: Thought
Subscribe to:
Posts (Atom)