Artha Ratu Nauli

An over-thinker. Adventurer.
Graduated as Petroleum engineer.
Super random person you'll ever meet.

December 16, 2017

Life lesson part 4737282883

Ternyata kalau kita melakukan sesuatu, untuk kebahagiaan sendiri tapi menyebabkan sakit di orang lain, kebahagiaan itu sama sekali tidak kita dapat.
Tapi kalau kita melakukan sesuatu untuk kebahagiaan orang lain, sekalipun kita kira kita akan sedih, ternyata enggak loh.. surprisingly kita ga sedih. Karena kita tau bahwa yg kita lakukan itu bisa kasih bahagia untuk orang lain.

December 11, 2017

Stand on your own foot

Di era social media kayak sekarang memang bakal membuat orang cenderung mudah terpengaruh dengan apa yang ramai dilakukan orang lain.

Liat orang hura2, ikut juga hura2. Tapi gak inget kewajiban utamanya apa. Punya uang atau engga.

Liat orang ngerokok dan ngebeer hanya biar terlihat 'gaul', ikut juga ngerokok dan ngebeer tanpa consider efek negatif jangka panjang nya gimana. Itu badan kulit organ dalam bakal ancur ancuran brooo..

Liat orang pakai skincare 10 steps, ikut juga pakai skincare 10 steps, terus yang ada malah muka rusak.

Liat orang catering mahal ikut juga catering mahal padahal makanan kayak gt bisa banget masak sendiri di rumah. Ga bisa? Belajar.

Gue sudah lama sih kepikiran , bahwa diri kita yang tau ya cuma kita. Tapi, pointnya adalah, seberapa kenal kita sama diri kita?

Yang jadi masalah itu kan kebanyakan orang gak kenal sama dirinya sendiri. Gak mau mengenal.

Liat orang pakai hp 15 juta ikut juga MAKSAIN beli hp 15 juta. Padahal ujung2nya yg dipakai cuma WA dan insta.

Barusaja gue tersentak sama postingan seseorang, dia masih 19 th lah kira2. Maaih kuliah di salah satu perguruan tinggi dan jurusan terbaik di indonesia. Which is I know that dia pasti sibuk banget dg urusan perkuliahannya. Ditambah doi juga punya bisnis yang cukup maju. Makin ga ada waktu lah ya harusnya. Tapi ya uang ada.

Nah menariknya, dengan fakta-fakta tersebut diatas, doi masih memilih buat MASAK SENDIRI dong makanannya. Include bawa bekal sendiri ke kampus, dengan pertimbangan: makanan yg dijual di kampus kurang sehat (kebanyakan gorengan) dan mahal.

Whatttt.. sekelas dia masih nyempetin masak karena kepikiran mahal? Such an reminder banget rasanya.