Artha Ratu Nauli

An over-thinker. Adventurer.
Graduated as Petroleum engineer.
Super random person you'll ever meet.

April 11, 2013

Terima kasih, Ganesha!

Akhirnya hari yang ditunggu datang juga. MY Graduation.

Sebagai mahasiswa, pasti wisuda adalah muara perjuangan yang dinanti-nantikan. Diperjuangkan dengan segala yang bisa dikerahkan.

Tepat 6 april 2013, saya wisuda. Akhir dari perjuangan di pendidikan strata pertama. Dan diberi kesempatan untuk menjadi lulusan dari kampus terbaik negeri ini, adalah salah satu syukur tak terhingga dalam hidup.

Perayaan wisuda di kampus terbaik ini terdiri dari 2 hari, yaitu pada H-1,malamnya, digelar wisnite, yaitu semacam malam perpisahan yang diadakan oleh himpunan dan program studi. Format acaranya bertema, pesta tentunya, dan dihadiri oleh seluruh teman-teman jurusan dari semua angkatan aktif dan dosen, juga bagi wisudawan, membawa keluarga dan orang-orang terdekat.

Wisnite diadakan di aula CC Timur, Kampus ITB. Dimulai dari pukul 19.00. Isi acara, ada penyambutan dari dosen, prosesi penyerahan cendramata dari himpunan ke wisudawan, pemutaran video kenangan, performance dari masing-masing angkatan, dan...tentunya makan-makan.

Lalu pada hari H, wisuda inti dan arak-arakan. Diawali dengan sidang terbuka yang dipimpin oleh rektor, dan diikuti oleh wisudawan serta orangtua. Berisi pengukuhan bahwa kami,secara resmi telah lulus dan memperoleh tanggung jawab baru, sebagai sarjana.

Saya, tentu saja mempersiapkan semuanya dengan sesempurna mungkin. Sesempurna yang saya bisa. Mulai dari mempersiapkan penampilan (pasti dooong) dan stamina. Nyari dress buat wisnite, kebaya buat hari H, sepatu cantik, make up, dsb. Capek? pasti. Ribet? tentu. Tapi untuk hari se-istimewa ini, apapun deh.



Setelah serangkaian acara inti, yang mungkin sama lah ya di kampus manapun. Selesai itu, adalah hal yang paling juga ditunggu-tunggu: arak-arakan! Jadi, setelah keluar dari gedung Sabuga, para wisduawan berkumpul dan kemudian dijemput oleh salah satu perwakilan dari massa himpunan, dan menggiring kami menuju masssa yang sudah menanti dan siap untuk mengarak kami. Arak-arakan mengitari kampus, hingga finish di himpunan.
Sepanjang jalan selama arak-arakan, yel yel tak henti dinyanyikan, salam ganesha, patramania, dan sebagainya. Sebagai ungkapan kebanggaan massa patra atas senior-seniornya yang wisuda. Asik.

Setibanya di himpunan, bukan selesai, melainkan ada sesi lain yang menunggu, yaitu PERANG AIR! PAra wisudawan dan massa patra saling lempar dan siram-siraman. Kotor-kotoran sih, tapi seru. Dan itu selalu kami lakukan setiap kali selesai arak-arakan wisuda. Semua senang. Semua bahagia. Dan semua BASAH!

Setelah itu, baru deh, ditutup dengan salam-salaman antara wisudawan dengan massa patra. Salah satu momen yang mengharukan. Betapa dulu kami yang ngelemparin wisudawan sampai basah kuyup, sekarang gilaran kami yang dilempari. Suasana mendadak berubah menjadi haru biru.

Waktu begitu cepat berlalu. Picture of memories bahkan masih bergelayut di mata, tentang perjuangan, tentang harapan, tentang kerja keras semasa kuliah. Yang sekarang, satu demi satu fase telah kami lalui. Wisuda. Bagi kami, para wisudawan, moment wisuda merupakan 'perayaan'nya para orang tua. Wisuda bukan saja berarti 'keberhasilan' kami dalam perjuangan tahap ini, tapi juga kemenangan orang tua, saudara, teman-teman, dosen, karena apa yang kami raih, adalah kumpulan perjuangan, dukungan, dan tentu saja doa mereka.


Kami juga sadar, wisuda bukan akhir, masih banyak perjuangan menanti di depan mata. Tentang bangsa yang menunggu kontribusi nyata. Tentang ilmu pengetahuan yang merongrong untuk terus dikejar. Tentang hidup yang selalu ingin dimaknai.