Entah kenapa selalu suka dengan kata-kata itu. Lucu. Hahaha :))))
Artha Ratu Nauli
An over-thinker. Adventurer.
Graduated as Petroleum engineer.
Super random person you'll ever meet.
Graduated as Petroleum engineer.
Super random person you'll ever meet.
May 05, 2012
May 04, 2012
The Journey
I had always planned to include some years abroad as part of my degree, my education, my life.
Energy, especially Petroleum (as one of energy source), is my love.
Petroleum Engineering, Energy Management, or Energy Policy and Management.
The university/universities in Netherland, Norway, Germany, UK (yeah, i'm passionate to europe!) or USA.
Aamiin allahumma aamiin
Bandung - Indonesia, mei 4th,2012
(Semoga beberapa tahun lagi, saat saya membaca kembali catatan ini, saya tengah berasa di suatu daratan di belahan bumi barat sana.)
Pict: tumblr.com
Posted by Artha Ratu Nauli at Friday, May 04, 2012 0 comments
Labels: life, Petroleum Engineer
May 02, 2012
Dalam 4-5 hari saja
Minggu ini cukup 'menantang' deh, ada 4 tugas yang bisa dibilang besar:
Laporan KP mesti selesai dalam minggu ini (fyi, sebenernya laporan KP saya tuh udah selesai dari september lalu loh, tapi semua hilang gara-gara laptop kena virus, dan yah, ulang dari nol deh.. Sometime life is kinda funny,eh?)
Progress TA buat minggu karena harus konsul ke Sang Deputi.
Tugas pipesim mata kuliah Problematika Produksi buat senin.
Dan yang paling dewa adalah tugas Kapita Selekta Pemboran, yaitu membuat paper bertemakan (tentusaja) pemboran,dan berstandar IADC (International Association of Drillling Contractors).
Dihitung dari hari ini, berarti 'hanya' dalam 4-5 hari saja.
Lalallalaaa.. ~
Do let do let do let do let ~
Song: Phoenix - Lisztomania
Posted by Artha Ratu Nauli at Wednesday, May 02, 2012 0 comments
Labels: TA, Teknik Perminyakan ITB
April 30, 2012
Diorama
Posted by Artha Ratu Nauli at Monday, April 30, 2012 0 comments
Labels: playlist
Memanusiakan Manusia
Saya bingung, kenapa sistem pendidikan membuat masyarakat mengukur
kesuksesan pendidikan itu sendiri dengan strata akademik?
Mengapa
perusahaan-perusahaan besar hanya sangat percaya melanjutkan regenerasi
pada lulusan dengan indeks prestasi yang mentok sempurna?
Kenapa anak
yang sudah bisa membaca saat berumur di bawah 5 tahun, menghapal
perkalian hingga menghapal nama-nama menteri dianggap akan sukses dengan
gemilang sementara anak seumuran yang masih suka memainkan ingus, main
tanah, menyoret dinding, mengotori seluruh rumah, mencekik anak ayam
warna-warni, memutilasi boneka barbie, katakanlah paling positif diberi
apresiasi ala kadarnya seperti :”yah, namanya juga anak-anak“.
Kenapa anak yang biasanya rangking satu, yang biasanya mendapat nilai 10
dalam matematika, menggambar pemandangan lengkap dengan gunung sawah
dan dangau disebut cerdas dan berbakat, lalu anak yang menggambar
sesuatu yang susah didefinisikan dalam bahasa manusia dianggap
bermasalah dalam koordinasi otak dan jari?
Kenapa orang tua dengan
anak-anak yang tidak bisa rangking di kelas selalu berkecil hati dan
merasa menjadi orangtua paling malang tingkat internasional?
Kenapa
pendidikan jadi begitu sempit?
Kenapa pendidikan hanya terdefinisi dalam
dimensi sekolah formal?
kenapa oh kenapa?
padahal pendidikan -katanya-
adalah proses memanusiakan manusia.
Dikutip dari: http://dwiyoshafetriyuna.wordpress.com/
Sebuah pemikiran yang juga sudah sangat lama membanjiri otak saya yang terbatas ini.
Posted by Artha Ratu Nauli at Monday, April 30, 2012 0 comments
Labels: thinking
Subscribe to:
Posts (Atom)