Pernah ga ngalamin misalnya, saat kita menginstruksikan sesuatu pada seseorang, terus seseorang itu mengerjakan yang tidak sesuai dengan maksud dari instruksi kita. Nah, pada umunya, gimana sih respon spontan kita?
Contoh:
Isi fikiran kita: Budi, tolong buatkan secangkir teh.
Budi: Dateng ngebawain teh tapi gak pake gula.
Secara spontan reaksi kita:
a. Diam saja
b. Gak nangkep omongan gue ni orang.
Pada umumnya hal pertama yang terjadi adalah yang b. Seringkali kita langsung menyimpulkan bahwa orang tersebut tidak mengerti omongan kita. Atau dalam pemikiran ekstremnya:
1. Ni orang gak ngerti omongan gue
2. Ni orang gak focus
3. Ni orang ngasal
4. Ni orang bodoh.
Aduh jangan sampai deh kita buru-buru menyimpulkan orang lain seperti itu.
Coba, kita tuh biasain sebelum ‘marah’ sama orang, lihat dulu diri sendiri. Misalnya, sebelum kita kesel karena orang itu mengerjakan hal yang ternyata gak sesuai dengan apa yang kita instruksikan, lebih baik mikir dulu, bukannya tidak mungkin kalau justru kita lah yang tidak jelas dalam menyampaikan maksud fikiran kita.
Tanpa kita sadari, penyampaian kita adalah: Budi, tolong buatkan se#@$cang%^^*k28&i8^&$r t(#)#e&$h XBSIDUS%@$XU
Bisa jadi justru bahasa/kalimat kita yang semrawut sehingga tidak jelas tertangkap.
Bisa jadi kitanya yang tidak cukup cakap dalam mempersimpel kalimat kita, sehingga nyampenya di orang lain pun jadi tidak tepat..
Beda dokter bisa aja beda diagnosis. Beda geologist bisa aja jadi beda interpretasi. Beda reservoir engineer bisa jadi beda forecastnya. Beda manusia ya jelas bisa banget beda pemahaman.
Biasakan menggunakan kalimat sesimple mungkin. Dan gak perlu lah terlalu cepat meledak dan memberi respon spontan terhadap kesalahan orang lain. Karena bisa jadi memang hulunya dari kita.
Aihgile.. asam garam kehidupan cooy #sedaappp